Jelajahi Dunia Kata: Kamus Sinonim Online Lengkap

Pengantar ke Dunia Sinonim: Mengapa Penting?

Dalam samudra luas bahasa Indonesia, kata-kata adalah permata yang tak terhingga. Setiap kata memiliki makna, nuansa, dan konteks penggunaannya sendiri. Namun, terkadang, kita merasa terjebak dalam pengulangan kata yang sama, membuat tulisan atau ucapan kita terasa monoton dan kurang berekspresi. Di sinilah peran kamus sinonim menjadi sangat krusial. Kamus sinonim tidak hanya sekadar daftar kata yang memiliki arti mirip, melainkan sebuah portal untuk membuka cakrawala ekspresi yang lebih kaya dan presisi.

Artikel ini akan membawa Anda menyelami kedalaman kamus sinonim, mulai dari pengertian dasarnya, manfaatnya yang luas, bagaimana cara menggunakannya secara efektif, hingga daftar panjang kata-kata umum beserta sinonim dan contoh penggunaannya. Persiapkan diri Anda untuk memperkaya kosakata, meningkatkan gaya penulisan, dan menjadi komunikator yang lebih piawai.

Apa Itu Sinonim?

Secara etimologis, kata "sinonim" berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu syn (bersama) dan onoma (nama), yang berarti "nama lain untuk hal yang sama". Dalam ilmu linguistik, sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang mirip atau serupa dengan kata lain, tetapi mungkin berbeda dalam nuansa, konteks penggunaan, atau tingkat formalitasnya. Misalnya, kata "baik" memiliki sinonim seperti "bagus", "elok", "prima", "oke", atau "bermutu". Meskipun semuanya mengacu pada kualitas positif, masing-masing membawa bobot dan implikasi yang sedikit berbeda.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua sinonim dapat saling menggantikan dalam setiap konteks. Memilih sinonim yang tepat membutuhkan pemahaman mendalam tentang makna inti kata, nuansa yang dibawanya, dan bagaimana ia berinteraksi dengan kata-kata lain dalam sebuah kalimat atau paragraf. Inilah mengapa kamus sinonim yang baik bukan hanya memberikan daftar, tetapi juga memberikan petunjuk tentang penggunaan dan perbedaan makna.

Manfaat Tak Terhingga Kamus Sinonim

Penggunaan kamus sinonim melampaui sekadar menghindari pengulangan. Ini adalah alat yang ampuh untuk meningkatkan berbagai aspek komunikasi Anda:

1. Memperkaya Kosakata

Setiap kali Anda mencari sinonim untuk sebuah kata, Anda secara tidak langsung terpapar pada beberapa kata baru. Proses ini secara bertahap akan menambah perbendaharaan kata Anda, membuat Anda lebih fasih dan luwes dalam berbahasa. Memiliki kosakata yang luas adalah tanda kecerdasan verbal dan kemampuan berkomunikasi yang baik.

2. Meningkatkan Gaya dan Aliran Tulisan

Salah satu tanda tulisan yang baik adalah variasi. Menggunakan sinonim secara cerdas dapat membuat tulisan Anda lebih dinamis, menarik, dan tidak membosankan. Ini membantu menciptakan ritme yang lebih baik dan mencegah pembaca merasa jenuh. Bayangkan membaca sebuah esai yang menggunakan kata "penting" sebanyak sepuluh kali dalam satu paragraf; pasti akan terasa kaku dan monoton. Dengan sinonim, Anda bisa menggantinya dengan "esensial", "fundamental", "vital", atau "krusial" sesuai konteks.

3. Menghindari Pengulangan yang Membosankan

Ini adalah manfaat yang paling jelas. Mengulangi kata yang sama berulang kali dalam kalimat atau paragraf yang berdekatan dapat mengurangi kualitas tulisan secara signifikan. Kamus sinonim menyediakan alternatif yang memungkinkan Anda menyampaikan pesan yang sama dengan variasi kata, menjaga tulisan tetap segar dan enak dibaca.

4. Mencapai Presisi Makna

Meskipun sinonim memiliki makna yang mirip, seringkali ada perbedaan halus yang sangat penting. Kamus sinonim membantu Anda menemukan kata yang paling tepat untuk menyampaikan ide tertentu. Misalnya, antara "pergi" dan "berangkat", "pergi" lebih umum, sementara "berangkat" menyiratkan permulaan suatu perjalanan. Memilih kata yang paling presisi dapat mencegah ambiguitas dan memperjelas maksud Anda.

5. Meningkatkan Keterampilan Menulis Akademik dan Profesional

Dalam konteks akademik dan profesional, pemilihan kata yang cermat adalah kunci. Penulis harus menunjukkan penguasaan bahasa dan kemampuan untuk menggunakan terminologi yang tepat. Kamus sinonim adalah alat yang tak ternilai bagi mahasiswa, peneliti, penulis laporan, dan profesional lainnya untuk menghasilkan dokumen yang berkualitas tinggi, persuasif, dan otoritatif.

6. Membantu dalam Belajar Bahasa Asing

Bagi pembelajar bahasa asing, memahami sinonim dalam bahasa target dapat membantu dalam menguasai nuansa bahasa tersebut. Ini juga membantu dalam penerjemahan agar makna asli tidak hilang dan ekspresi tetap alami.

7. Meningkatkan Daya Pikir dan Kreativitas

Mencari sinonim mendorong Anda untuk berpikir secara fleksibel tentang kata dan makna. Proses ini dapat memicu ide-ide baru dan meningkatkan kemampuan Anda dalam berkreasi dengan bahasa, baik dalam menulis puisi, fiksi, maupun materi promosi.

Bagaimana Menggunakan Kamus Sinonim Secara Efektif

Menggunakan kamus sinonim bukan hanya tentang "mengganti" kata. Ini adalah seni memilih kata yang tepat untuk konteks yang tepat. Berikut adalah beberapa tips untuk memaksimalkan penggunaannya:

1. Pahami Makna Asli Kata: Sebelum mencari sinonim, pastikan Anda benar-benar memahami makna kata yang ingin Anda ganti. Apa nuansa yang ingin Anda sampaikan?
2. Perhatikan Konteks: Konteks adalah raja. Sebuah sinonim mungkin cocok dalam satu kalimat tetapi sama sekali tidak tepat di kalimat lain. Misalnya, "besar" dapat bersinonim dengan "agung" (untuk raja) tetapi tidak untuk ukuran fisik objek.
3. Cari Nuansa: Kamus sinonim yang baik akan memberikan penjelasan tentang perbedaan nuansa antara sinonim. Manfaatkan informasi ini untuk memilih kata yang paling presisi. Apakah Anda ingin kata yang lebih formal, informal, positif, atau negatif?
4. Baca Kalimat dengan Sinonim Baru: Setelah mengganti kata, baca ulang kalimat atau paragraf Anda. Apakah kalimat tersebut masih mengalir dengan baik? Apakah maknanya tetap sama atau justru menjadi lebih kuat/lemah?
5. Jangan Berlebihan: Variasi itu baik, tetapi jangan sampai berlebihan. Terlalu banyak menggunakan kata-kata yang tidak biasa atau terlalu "pintar" dapat membuat tulisan terasa dipaksakan dan sulit dipahami. Keseimbangan adalah kunci.
6. Gunakan Sebagai Alat Belajar: Jangan hanya mengambil sinonim dan melupakan kata aslinya. Gunakan kesempatan ini untuk mempelajari kata-kata baru dan memperluas pemahaman Anda tentang bahasa.
7. Pertimbangkan Audiens: Siapa yang akan membaca atau mendengar pesan Anda? Pilihlah kata yang sesuai dengan tingkat pemahaman audiens Anda.

Jenis-jenis Sinonim

Meskipun semua sinonim memiliki kesamaan makna, ada beberapa klasifikasi yang membedakan tingkat kesamaan tersebut:

1. Sinonim Mutlak (Sinonim Sempurna)

Ini adalah kata-kata yang maknanya benar-benar sama dan dapat saling menggantikan dalam semua konteks tanpa mengubah makna atau nuansa kalimat. Contohnya sangat jarang dalam bahasa. Misalnya, "kosmetik" dan "alat kecantikan", "ayah" dan "bapak" (dalam beberapa dialek/konteks).

2. Sinonim Dekat (Sinonim Hampir Sempurna)

Ini adalah jenis sinonim yang paling umum. Kata-kata ini memiliki makna inti yang sangat mirip, tetapi mungkin ada sedikit perbedaan dalam konotasi, tingkat formalitas, atau penggunaan spesifik. Sebagian besar contoh dalam kamus sinonim akan masuk dalam kategori ini. Contoh: "melihat" dan "memandang", "cerdas" dan "pandai".

3. Sinonim Kontekstual

Kata-kata ini menjadi sinonim hanya dalam konteks kalimat atau frasa tertentu. Di luar konteks itu, makna mereka bisa sangat berbeda. Contoh: "dingin" (suhu) dan "dingin" (sikap seseorang yang tidak ramah). Jika kita berbicara tentang "sikap dingin", maka sinonimnya adalah "tidak ramah" atau "acuh tak acuh", bukan "beku".

Kamus Sinonim di Era Digital

Dulu, kamus sinonim berbentuk buku tebal yang harus dibuka lembar demi lembar. Kini, dengan kemajuan teknologi, kamus sinonim online telah menjadi alat yang sangat populer dan mudah diakses. Keuntungan kamus sinonim online antara lain:

• Akses Cepat: Cukup ketik kata yang dicari, dan hasilnya langsung muncul.
• Pembaruan: Kamus online sering diperbarui dengan kosakata baru atau perubahan makna.
• Fitur Tambahan: Banyak yang menawarkan contoh penggunaan, definisi, atau bahkan terjemahan.
• Portabilitas: Dapat diakses dari mana saja melalui perangkat apa pun yang terhubung internet.

Meskipun demikian, prinsip penggunaan yang efektif tetap sama: tidak hanya mengganti kata, tetapi memahami dan memilih kata yang paling tepat sesuai konteks.

Daftar Kata Umum dan Sinonimnya (Beserta Contoh Penggunaan)

Bagian ini menyajikan daftar ekstensif kata-kata umum dalam bahasa Indonesia, beserta sinonim-sinonimnya dan contoh penggunaannya untuk memberikan pemahaman kontekstual. Ini adalah fondasi untuk memperkaya ekspresi verbal dan tertulis Anda.

1. Baik

• Sinonim: Bagus, Elok, Prima, Oke, Bermutu, Layak, Santun, Ramah, Dermawan, Luhur, Benar, Tepat, Sesuai, Laras.
• Nuansa: "Bagus" sering untuk kualitas umum, "prima" untuk kualitas terbaik, "santun" untuk perilaku. "Luhur" untuk nilai moral tinggi.
• Contoh:
  • Ini adalah ide yang baik.
  • Pelayanan di restoran itu sangat prima.
  • Dia dikenal sebagai orang yang santun dan ramah.
  • Keputusan itu sangat tepat.

2. Buruk

• Sinonim: Jelek, Rusak, Bobrok, Cacat, Busuk, Tidak baik, Tercela, Keji, Jahat, Rendah, Kualitas rendah, Amoral.
• Nuansa: "Jelek" umum, "rusak" kondisi fisik, "bobrok" kondisi moral/sistem, "keji" perilaku sangat jahat.
• Contoh:
  • Kualitas udara hari ini sangat buruk.
  • Sistem manajemen yang bobrok menyebabkan kerugian.
  • Perbuatan keji itu tidak bisa dimaafkan.

3. Besar

• Sinonim: Agung, Raya, Akbar, Gede, Luas, Lebar, Banyak, Penting, Utama, Terkemuka, Maha, Megah, Luar biasa.
• Nuansa: "Agung" atau "maha" untuk kebesaran yang dihormati (misal, Tuhan, raja), "raya" untuk skala (jalan raya), "gede" lebih informal.
• Contoh:
  • Mereka membangun sebuah gedung besar di pusat kota.
  • Beliau adalah tokoh yang agung dalam sejarah bangsa.
  • Ini adalah masalah yang utama.

4. Kecil

• Sinonim: Mungil, Mini, Mikro, Minor, Sedikit, Remeh, Sepele, Rendah, Tidak penting, Lemah, Remaja.
• Nuansa: "Mungil" untuk ukuran yang imut, "minor" untuk masalah yang tidak krusial, "remeh" untuk hal yang kurang bernilai.
• Contoh:
  • Dia memiliki seekor anjing yang sangat mungil.
  • Ini hanyalah masalah kecil yang mudah diselesaikan.
  • Nilai investasi yang dia tanamkan masih sangat sedikit.

5. Cepat

• Sinonim: Kilat, Ekspres, Lekas, Segera, Gesit, Tangkas, Laju, Deras, Spontan, Mendadak.
• Nuansa: "Kilat" atau "ekspres" untuk kecepatan ekstrem, "gesit" atau "tangkas" untuk gerakan lincah.
• Contoh:
  • Kereta api melaju dengan sangat cepat.
  • Dia memiliki respons yang gesit dalam permainan.
  • Mohon segera lekas menyelesaikan tugas ini.

6. Lambat

• Sinonim: Pelan, Lelah, Lesu, Terlambat, Tertunda, Meleset, Lelet, Molor, Berangsur, Santai.
• Nuansa: "Pelan" untuk gerakan, "lelet" untuk kinerja yang kurang cekatan, "molor" untuk waktu yang lewat batas.
• Contoh:
  • Progres proyek berjalan dengan sangat lambat.
  • Dia berjalan dengan langkah yang pelan.
  • Jadwal keberangkatan pesawat agak molor.

7. Senang

• Sinonim: Bahagia, Gembira, Riang, Ceria, Suka, Lega, Puas, Bersukacita, Bergairah, Girang.
• Nuansa: "Gembira" lebih ekspresif, "bahagia" lebih mendalam dan lestari, "lega" setelah beban terangkat.
• Contoh:
  • Dia merasa sangat senang setelah mendapatkan promosi.
  • Anak-anak itu bermain dengan riang di taman.
  • Saya merasa lega setelah semua pekerjaan selesai.

8. Sedih

• Sinonim: Duka, Murung, Pilu, Lara, Nestapa, Merana, Pedih, Kecewa, Terpuruk, Suram.
• Nuansa: "Duka" untuk kesedihan yang mendalam, "murung" untuk ekspresi wajah yang tidak ceria, "pilu" untuk rasa sakit di hati.
• Contoh:
  • Wajahnya tampak sedih saat mendengar kabar itu.
  • Hatinya diliputi rasa pilu dan nestapa.
  • Suasana di rumah itu sangat murung.

9. Marah

• Sinonim: Berang, Murka, Kesal, Jengkel, Gusar, Geram, Gondok, Naik pitam, Emosi, Kalap.
• Nuansa: "Berang" atau "murka" untuk kemarahan yang hebat, "kesal" atau "jengkel" untuk kemarahan yang lebih ringan.
• Contoh:
  • Dia sangat marah karena telah dibohongi.
  • Raja menunjukkan murkanya atas pembangkangan itu.
  • Saya merasa jengkel dengan sikapnya yang acuh tak acuh.

10. Takut

• Sinonim: Gentar, Cemas, Khawatir, Gugup, Ngeri, Jerih, Risau, Gelisah, Minder, Paranoid.
• Nuansa: "Gentar" untuk rasa takut yang membuat ciut, "cemas" atau "khawatir" untuk kekhawatiran masa depan, "ngeri" untuk rasa takut yang melibatkan rasa jijik atau seram.
• Contoh:
  • Dia takut menghadapi ujian yang sulit.
  • Saya merasa cemas akan masa depan anak-anak.
  • Pemandangan itu begitu ngeri dan menakutkan.

11. Cantik

• Sinonim: Indah, Jelita, Elok, Molek, Rupawan, Menarik, Anggun, Mempesona, Semampai.
• Nuansa: "Jelita" atau "rupawan" khusus untuk paras manusia, "indah" lebih umum untuk pemandangan/seni, "anggun" untuk gerakan atau penampilan.
• Contoh:
  • Gaun pengantin itu sangat cantik.
  • Pemandangan di pantai itu sangat indah.
  • Gadis itu memiliki paras yang jelita.

12. Jelek

• Sinonim: Buruk, Cacat, Tidak indah, Tidak menarik, Hina, Rendah, Mengerikan, Tidak rupawan.
• Nuansa: "Buruk" umum, "cacat" untuk kekurangan fisik, "hina" untuk moral.
• Contoh:
  • Kualitas lukisan itu sangat jelek.
  • Sikapnya yang buruk membuat semua orang menjauh.

13. Benar

• Sinonim: Betul, Tepat, Valid, Sahih, Akurat, Jujur, Adil, Lurus, Sesungguhnya, Hakiki.
• Nuansa: "Betul" lebih informal, "valid" untuk keabsahan data/informasi, "sahih" untuk hadis atau dalil.
• Contoh:
  • Jawabanmu sangat benar.
  • Informasi ini harus valid sebelum disebarkan.
  • Pria itu selalu berbicara dengan jujur.

14. Salah

• Sinonim: Keliru, Khilaf, Silap, Meleset, Sesat, Durhaka, Tidak benar, Tidak tepat, Cacat, Kekeliruan.
• Nuansa: "Keliru" untuk kesalahan umum, "khilaf" untuk kesalahan yang tidak disengaja, "sesat" untuk jalan pikiran yang menyimpang.
• Contoh:
  • Anda salah dalam menghitung hasilnya.
  • Dia merasa khilaf telah mengatakan hal itu.
  • Pendapatnya benar-benar sesat.

15. Mulai

• Sinonim: Awal, Memulai, Mengawali, Start, Pelopor, Inisiasi, Memprakarsai, Berangkat, Cikal bakal, Perdana.
• Nuansa: "Awal" sebagai noun, "memulai" sebagai verb, "memprakarsai" untuk inisiatif awal.
• Contoh:
  • Mari kita mulai rapat ini.
  • Dia adalah pelopor gerakan lingkungan di kota ini.
  • Proyek besar itu akan mengawali era baru.

16. Akhir

• Sinonim: Selesai, Usai, Habis, Tamat, Purna, Penutup, Final, Pungkas, Batas, Ujung, Konklusi.
• Nuansa: "Selesai" untuk penyelesaian, "tamat" untuk cerita atau pendidikan, "pungkas" untuk yang terakhir.
• Contoh:
  • Film itu berakhir dengan akhir yang bahagia.
  • Mari kita selesaikan pekerjaan ini sampai tamat.
  • Ini adalah kesempatan pungkas bagi kita.

17. Buka

• Sinonim: Membuka, Terbuka, Singkap, Menyingkap, Menguak, Memulai, Meresmikan, Bebas.
• Nuansa: "Singkap" untuk membuka sesuatu yang tertutup, "meresmikan" untuk pembukaan acara/tempat.
• Contoh:
  • Tolong buka jendelanya.
  • Acara itu diresmikan oleh walikota.
  • Dia berhasil menyingkap misteri kuno itu.

18. Tutup

• Sinonim: Menutup, Tertutup, Berakhir, Mengakhiri, Berhenti, Tamat, Selesai, Menghalang, Segel.
• Nuansa: "Berakhir" untuk peristiwa, "segel" untuk menutup rapat.
• Contoh:
  • Jangan lupa tutup pintu.
  • Toko itu tutup lebih awal hari ini.
  • Pertemuan itu berakhir dengan damai.

19. Masuk

• Sinonim: Memasuki, Melangkah, Hadir, Datang, Gabung, Mendaftar, Ikut serta, Partisipasi.
• Nuansa: "Melangkah" lebih puitis, "hadir" untuk kehadiran, "mendaftar" untuk bergabung ke organisasi.
• Contoh:
  • Dia masuk ke dalam ruangan.
  • Kami akan memasuki era baru.
  • Anda bisa mendaftar sebagai anggota.

20. Keluar

• Sinonim: Meninggalkan, Pergi, Berangkat, Lepas, Lolos, Pensiun, Mundur, Terekspos, Muncul.
• Nuansa: "Pergi" umum, "pensiun" untuk keluar dari pekerjaan, "terekspos" untuk informasi yang bocor keluar.
• Contoh:
  • Dia keluar dari kantor pukul lima sore.
  • Berita itu muncul di media massa.
  • Setelah lama bekerja, dia memutuskan untuk pensiun.

21. Kerja

• Sinonim: Tugas, Pekerjaan, Fungsi, Tindakan, Beraktivitas, Mengelola, Beroperasi, Karya, Usaha, Profesi, Jabatan.
• Nuansa: "Tugas" atau "pekerjaan" lebih umum, "fungsi" untuk peran atau tujuan, "karya" untuk hasil dari pekerjaan kreatif.
• Contoh:
  • Ini adalah kerja keras yang harus kita lakukan.
  • Mesin ini tidak dapat beroperasi dengan baik.
  • Dia bangga dengan karya seninya.

22. Istirahat

• Sinonim: Rehat, Berhenti, Berdiam, Santai, Bersantai, Relaks, Lega, Tenang, Jeda, Tidur, Liburan.
• Nuansa: "Rehat" lebih formal dari istirahat, "santai" untuk kondisi tanpa tekanan, "jeda" untuk selingan waktu.
• Contoh:
  • Mari kita istirahat sebentar.
  • Setelah bekerja keras, dia memutuskan untuk bersantai.
  • Ada jeda singkat di tengah pertandingan.

23. Pikir

• Sinonim: Mengira, Beranggapan, Mempertimbangkan, Merenung, Mencermati, Mengingat, Membayangkan, Menilai, Mengkaji, Merancang.
• Nuansa: "Mengira" atau "beranggapan" untuk opini, "merenung" untuk pemikiran mendalam, "mengkaji" untuk analisis.
• Contoh:
  • Saya pikir dia akan datang.
  • Kita perlu mempertimbangkan semua opsi.
  • Dia sering merenung di tepi danau.

24. Rasa

• Sinonim: Merasakan, Mengalami, Menikmati, Menyentuh, Nyamar, Perasaan, Emosi, Sentimen, Sensasi, Hati nurani.
• Nuansa: "Merasakan" untuk sensasi atau emosi, "menikmati" untuk rasa yang menyenangkan, "sensasi" untuk rangsangan fisik.
• Contoh:
  • Dia rasa sakit di kakinya.
  • Saya menikmati makanan ini.
  • Perasaan saya mengatakan ada sesuatu yang tidak beres.

25. Lihat

• Sinonim: Memandang, Menatap, Menjenguk, Mengamati, Memperhatikan, Saksikan, Tonton, Intai, Tengok, Pandang, Tatap.
• Nuansa: "Menatap" untuk melihat dengan fokus, "mengamati" untuk melihat dengan teliti, "saksikan" untuk melihat sebuah peristiwa.
• Contoh:
  • Mari kita lihat apa yang terjadi.
  • Dia menatap bintang-bintang di langit.
  • Para penonton menyaksikan pertandingan dengan antusias.

26. Dengar

• Sinonim: Mendengar, Menyimak, Menguping, Memperhatikan, Sadar, Mengetahui, Menerima, Resapi, Ikuti.
• Nuansa: "Menyimak" untuk mendengar dengan penuh perhatian, "menguping" untuk mendengar secara diam-diam.
• Contoh:
  • Saya dengar dia akan pindah.
  • Dia selalu menyimak nasihat orang tua.
  • Jangan menguping pembicaraan orang lain.

27. Berjalan

• Sinonim: Melangkah, Beringsut, Melaju, Bergerak, Berproses, Berlangsung, Beroperasi, Menuju, Menjelajah, Keliling.
• Nuansa: "Melangkah" untuk gerakan kaki, "berproses" untuk perkembangan, "berlangsung" untuk kejadian.
• Contoh:
  • Dia berjalan pelan di tepi danau.
  • Rapat itu berlangsung hingga malam.
  • Proyek itu berjalan sesuai rencana.

28. Berlari

• Sinonim: Lari, Bergegas, Melaju, Ngebut, Terburu-buru, Tancap, Sprint, Cepat, Kebut, Terjun.
• Nuansa: "Bergegas" untuk bergerak cepat karena terdesak waktu, "sprint" untuk lari dengan kecepatan penuh.
• Contoh:
  • Anak itu berlari mengejar layang-layangnya.
  • Dia bergegas menuju stasiun.
  • Pelari itu melakukan sprint di garis finis.

29. Bicara

• Sinonim: Berbicara, Berujar, Berkata, Bersabda, Mengatakan, Mengobrol, Berunding, Menyampaikan, Bertutur.
• Nuansa: "Bersabda" untuk raja atau tokoh suci, "mengobrol" untuk percakapan santai, "berunding" untuk diskusi serius.
• Contoh:
  • Mari kita bicara empat mata.
  • Dia mengatakan kebenaran.
  • Para pemimpin sedang berunding tentang perdamaian.

30. Diam

• Sinonim: Mendiamkan, Membisu, Tenang, Hening, Sunyi, Tak bersuara, Hampa, Berhenti, Tinggal, Menetap.
• Nuansa: "Membisu" untuk tidak berbicara, "hening" untuk suasana, "menetap" untuk tidak bergerak dari tempat.
• Contoh:
  • Dia diam seribu bahasa setelah mendengar kabar itu.
  • Suasana menjadi hening setelah lampu padam.
  • Dia memilih untuk menetap di desa.

31. Memberi

• Sinonim: Memberikan, Menyerahkan, Menghadiahkan, Menyumbang, Menyediakan, Menawarkan, Mengulurkan, Mempersilakan.
• Nuansa: "Menghadiahkan" untuk memberikan hadiah, "menyumbang" untuk amal, "menawarkan" untuk memberi pilihan.
• Contoh:
  • Dia memberi sedekah kepada fakir miskin.
  • Pemerintah menyediakan bantuan untuk korban bencana.
  • Saya akan menawarkan bantuan kepadanya.

32. Menerima

• Sinonim: Mengambil, Mendapatkan, Memperoleh, Mengakui, Menyetujui, Menyambut, Menyerap, Mengaku, Merima, Merespons.
• Nuansa: "Mengambil" secara fisik, "memperoleh" untuk hasil, "mengakui" untuk kebenaran.
• Contoh:
  • Dia menerima hadiah ulang tahun.
  • Perusahaan itu menerima banyak lamaran kerja.
  • Kami harus mengakui kekalahan ini.

33. Minta

• Sinonim: Memohon, Meminta, Mengemis, Memohonkan, Permohonan, Pinta, Tagih, Membutuhkan, Memerlukan.
• Nuansa: "Memohon" untuk permintaan yang lebih serius atau mendesak, "mengemis" untuk meminta dengan sangat rendah hati.
• Contoh:
  • Dia minta tolong kepada temannya.
  • Kami memohon ampun atas kesalahan kami.
  • Orang itu mengemis di pinggir jalan.

34. Tolak

• Sinonim: Menolak, Menampik, Membantah, Meniadakan, Menyangkal, Mengusir, Mendorong, Tangkis, Bantah, Singkirkan.
• Nuansa: "Menampik" atau "membantah" untuk menolak argumen, "mengusir" untuk menolak kehadiran seseorang.
• Contoh:
  • Dia menolak tawaran pekerjaan itu.
  • Pemerintah menampik tuduhan korupsi.
  • Kami harus menyingkirkan semua rintangan.

35. Setuju

• Sinonim: Sepakat, Sehati, Sekata, Sejalan, Konkordan, Membenarkan, Mengiyakan, Menyetujui, Persetujuan, Konsensus.
• Nuansa: "Sepakat" untuk kesamaan pandangan, "sejalan" untuk arah yang sama.
• Contoh:
  • Saya setuju dengan pendapat Anda.
  • Mereka sepakat untuk bekerja sama.
  • Kami memiliki pandangan yang sejalan.

36. Bantah

• Sinonim: Membantah, Menyangkal, Menolak, Mempertentangkan, Menyanggah, Membalas, Kontradiksi, Protes.
• Nuansa: "Menyangkal" untuk tidak mengakui, "membantah" untuk menolak kebenaran suatu pernyataan.
• Contoh:
  • Dia membantah semua tuduhan itu.
  • Saya tidak bisa menyangkal fakta ini.

37. Penting

• Sinonim: Esensial, Krusial, Vital, Utama, Mendesak, Fundamental, Signifikan, Berarti, Berbobot, Prioritas, Prioriter.
• Nuansa: "Esensial" atau "fundamental" untuk hal yang mendasar, "krusial" atau "vital" untuk hal yang sangat penting dan menentukan.
• Contoh:
  • Ini adalah keputusan yang sangat penting.
  • Air adalah zat yang esensial bagi kehidupan.
  • Momen ini sangat krusial bagi masa depan perusahaan.

38. Tidak penting

• Sinonim: Remeh, Sepele, Minor, Kecil, Hampa, Nirguna, Tak berarti, Tidak signifikan, Sekunder, Marginal.
• Nuansa: "Remeh" atau "sepele" untuk hal yang mudah diabaikan, "nirguna" untuk hal yang tidak ada gunanya.
• Contoh:
  • Itu hanyalah masalah yang tidak penting.
  • Jangan membuang waktu untuk hal-hal yang remeh.

39. Baru

• Sinonim: Anyar, Gress, Mutakhir, Modern, Segar, Inovatif, Terkini, Kontemporer, Anyar.
• Nuansa: "Anyar" lebih informal, "mutakhir" atau "terkini" untuk teknologi atau informasi terbaru, "inovatif" untuk sesuatu yang segar dan kreatif.
• Contoh:
  • Dia membeli mobil baru.
  • Ini adalah teknologi yang sangat mutakhir.
  • Ide-ide inovatif sangat dibutuhkan.

40. Lama

• Sinonim: Tua, Usang, Kuno, Lawas, Kadaluwarsa, Berumur, Uzur, Klasik, Konvensional, Tradisional.
• Nuansa: "Tua" untuk usia, "usang" untuk barang yang sudah tidak terpakai, "kuno" untuk gaya atau benda yang sangat tua.
• Contoh:
  • Rumah itu sudah sangat lama tidak dihuni.
  • Pakaian usang itu sudah tidak layak pakai.
  • Musik klasik masih digemari banyak orang.

41. Muda

• Sinonim: Belia, Remaja, Junior, Cilik, Baru, Segar, Energik, Progresif, Pemula, Taruna.
• Nuansa: "Belia" atau "remaja" untuk usia, "segar" untuk penampilan atau ide.
• Contoh:
  • Anak-anak muda memiliki semangat yang tinggi.
  • Ide-ide segar selalu diterima dengan baik.

42. Tua

• Sinonim: Uzur, Lanjut usia, Sepuh, Senja, Renta, Lapuk, Kuno, Lama, Berumur, Senior.
• Nuansa: "Uzur" atau "renta" untuk kondisi fisik yang sangat tua, "sepuh" untuk orang tua yang dihormati.
• Contoh:
  • Kakek itu sudah sangat tua.
  • Gedung lapuk itu akan segera dirobohkan.

43. Gelap

• Sinonim: Gulita, Kelam, Suram, Remang-remang, Samar, Mendung, Misterius, Tidak jelas, Rahasia, Buruk, Negatif.
• Nuansa: "Gulita" untuk sangat gelap, "suram" untuk suasana atau masa depan yang tidak cerah, "misterius" untuk sesuatu yang tidak diketahui.
• Contoh:
  • Ruangan itu sangat gelap tanpa lampu.
  • Masa depannya terlihat suram jika dia tidak berubah.

44. Terang

• Sinonim: Benderang, Cerah, Bening, Jelas, Nyata, Transparan, Gamblang, Tegas, Gemilang, Positif, Berkilau.
• Nuansa: "Benderang" untuk sangat terang, "bening" untuk cairan atau pikiran, "jelas" untuk penjelasan.
• Contoh:
  • Pagi ini cuaca sangat terang.
  • Penjelasannya sangat jelas dan mudah dipahami.

45. Kuat

• Sinonim: Kekar, Kokoh, Tangguh, Perkasa, Gagah, Solid, Tegar, Hebat, Ampuh, Perkasa, Berkuasa, Tegas.
• Nuansa: "Kekar" untuk otot, "kokoh" untuk struktur, "tangguh" untuk mental atau daya tahan.
• Contoh:
  • Dia memiliki fisik yang sangat kuat.
  • Pondasi bangunan itu sangat kokoh.
  • Semangatnya tetap tangguh menghadapi cobaan.

46. Lemah

• Sinonim: Payah, Rapuh, Rentan, Loyo, Lunglai, Tak berdaya, Lembut, Cacat, Tidak berkuasa, Ringkih, Lesu.
• Nuansa: "Payah" untuk kinerja yang buruk, "rapuh" untuk fisik atau benda yang mudah patah, "rentan" untuk mudah terpengaruh.
• Contoh:
  • Dia merasa lemah setelah sakit.
  • Struktur itu sangat rapuh dan mudah roboh.
  • Sistem pertahanan mereka cukup rentan.

47. Sulit

• Sinonim: Sukar, Berat, Payah, Rumit, Kompleks, Genting, Kritikal, Menantang, Tidak mudah, Terjal.
• Nuansa: "Sukar" atau "berat" untuk pekerjaan, "rumit" atau "kompleks" untuk masalah atau sistem, "genting" untuk situasi.
• Contoh:
  • Soal ujian itu sangat sulit.
  • Dia menghadapi masalah yang sangat rumit.
  • Situasi saat ini sangat genting.

48. Mudah

• Sinonim: Gampang, Enteng, Ringan, Praktis, Sederhana, Leluasa, Mulus, Lancar, Simpel, Cepat.
• Nuansa: "Gampang" atau "enteng" lebih informal, "praktis" untuk cara, "mulus" untuk proses tanpa hambatan.
• Contoh:
  • Tugas ini cukup mudah.
  • Operasi berjalan dengan mulus.
  • Solusi yang dia berikan sangat praktis.

49. Panas

• Sinonim: Hangat, Terik, Gerah, Membara, Mendidih, Sengketa, Cekcok, Heboh, Sensitif, Menggelegak.
• Nuansa: "Terik" untuk matahari, "mendidih" untuk air, "sengketa" atau "heboh" untuk situasi konflik.
• Contoh:
  • Cuaca hari ini sangat panas.
  • Perdebatan itu menjadi semakin panas.

50. Dingin

• Sinonim: Sejuk, Beku, Adem, Membeku, Kaku, Acuh tak acuh, Tidak ramah, Bersahaja, Tenang, Dingin hati.
• Nuansa: "Sejuk" untuk suasana yang nyaman, "beku" untuk es, "acuh tak acuh" untuk sikap.
• Contoh:
  • Minuman itu disajikan dalam keadaan dingin.
  • Sikapnya sangat dingin terhadap orang lain.

51. Basah

• Sinonim: Lembap, Berair, Becek, Jenuh, Kuyup, Bacin, Segar (setelah kering).
• Nuansa: "Lembap" untuk sedikit basah, "kuyup" untuk sangat basah.
• Contoh:
  • Pakaiannya masih basah setelah dicuci.
  • Tanah di sawah itu sangat becek.

52. Kering

• Sinonim: Gersang, Kerontang, Garing, Kering kerontang, Keringat, Keringan, Kering sekali.
• Nuansa: "Gersang" untuk tanah, "garing" untuk makanan renyah.
• Contoh:
  • Daun-daun itu sudah kering.
  • Musim kemarau membuat tanah menjadi gersang.

53. Penuh

• Sinonim: Sarat, Berisi, Padat, Sesak, Melimpah, Komplit, Lengkap, Tuntas, Sempurna, Padat.
• Nuansa: "Sarat" untuk beban, "padat" untuk keramaian atau kepadatan, "melimpah" untuk jumlah yang sangat banyak.
• Contoh:
  • Keranjang itu penuh dengan buah-buahan.
  • Ruangan itu sesak oleh pengunjung.
  • Hidupnya penuh dengan tantangan.

54. Kosong

• Sinonim: Hampa, Melompong, Lowong, Luang, Vakum, Sepi, Nir, Tidak berisi, Tidak ada apa-apa, Nihil.
• Nuansa: "Hampa" untuk perasaan atau tempat, "lowong" untuk posisi atau tempat duduk yang tidak terisi.
• Contoh:
  • Gelas itu kosong.
  • Setelah kepergiannya, hati saya terasa hampa.
  • Ada posisi lowong di perusahaan kami.

55. Sama

• Sinonim: Serupa, Mirip, Sebanding, Setara, Ekuivalen, Identik, Kompatibel, Sebangun, Seragam, Persamaan, Kesamaan.
• Nuansa: "Serupa" atau "mirip" untuk penampilan, "setara" untuk nilai atau kedudukan, "identik" untuk sangat mirip tanpa perbedaan.
• Contoh:
  • Mereka memiliki pendapat yang sama.
  • Kedua lukisan itu terlihat sangat mirip.
  • Kualitas produk ini setara dengan merek terkenal.

56. Beda

• Sinonim: Berbeda, Lain, Berlainan, Variasi, Variatif, Divergen, Kontras, Tak sama, Unik, Ganjil.
• Nuansa: "Lain" umum, "berlainan" untuk perbedaan yang jelas, "unik" untuk perbedaan yang istimewa.
• Contoh:
  • Ada beda tipis antara keduanya.
  • Pendapat mereka sangat berlainan.
  • Desain ini sangat unik.

57. Jauh

• Sinonim: Jarak, Leka, Terpencil, Terpelosok, Ekstrem, Sangat, Amat, Luas, Lebar, Bentang.
• Nuansa: "Terpencil" atau "terpelosok" untuk tempat, "amat" atau "sangat" sebagai intensifier.
• Contoh:
  • Rumahnya jauh dari kota.
  • Desa itu terletak di daerah terpencil.

58. Dekat

• Sinonim: Hampir, Berdekatan, Akrab, Karib, Rapat, Mepet, Segera, Pendek, Intim, Tetangga.
• Nuansa: "Hampir" untuk jarak atau waktu, "akrab" atau "karib" untuk hubungan personal, "mepet" untuk jarak yang sangat rapat.
• Contoh:
  • Sekolahnya dekat dari rumah.
  • Mereka memiliki hubungan yang sangat akrab.

59. Tinggi

• Sinonim: Luhur, Jangkung, Melangit, Agung, Mulia, Elite, Utama, Prima, Maksimal, Puncak, Mahal.
• Nuansa: "Luhur" atau "mulia" untuk nilai atau derajat, "jangkung" untuk fisik manusia, "maksimal" untuk pencapaian.
• Contoh:
  • Gunung itu sangat tinggi.
  • Dia memiliki cita-cita yang luhur.
  • Kualitasnya sangat prima.

60. Rendah

• Sinonim: Pendek, Cekung, Hina, Nista, Miskin, Kecil, Minor, Minimum, Sedikit, Bawah, Turun.
• Nuansa: "Pendek" untuk ukuran, "hina" atau "nista" untuk martabat, "miskin" untuk kekayaan.
• Contoh:
  • Meja itu terlalu rendah.
  • Harga saham itu sangat rendah.
  • Jangan merendahkan orang lain yang hina.

61. Dalam

• Sinonim: Mendalam, Inti, Esensi, Batin, Gulita (dalam kegelapan), Intens, Penuh, Substansial, Kompleks.
• Nuansa: "Mendalam" untuk pemahaman, "inti" untuk bagian terpenting, "batin" untuk perasaan.
• Contoh:
  • Sumur itu sangat dalam.
  • Dia memiliki pengetahuan yang mendalam tentang sejarah.
  • Ada makna inti di balik kejadian ini.

62. Dangkal

• Sinonim: Cetek, Permukaan, Remeh, Sepele, Superfisial, Ringan, Tidak mendalam, Tidak serius, Kurang.
• Nuansa: "Cetek" untuk air, "superfisial" untuk kurangnya kedalaman dalam analisis.
• Contoh:
  • Sungai itu sangat dangkal.
  • Pemikirannya terasa sangat dangkal.

63. Banyak

• Sinonim: Melimpah, Berlimpah, Segudang, Sejumlah besar, Beberapa, Lebih dari, Kaya, Berjubel, Ramai.
• Nuansa: "Melimpah" untuk jumlah yang sangat besar, "berjubel" untuk keramaian.
• Contoh:
  • Ada banyak orang di pesta itu.
  • Dia memiliki rezeki yang melimpah.

64. Sedikit

• Sinonim: Secuil, Segelintir, Minoritas, Rendah, Minim, Langka, Jarang, Sempit, Kurang, Mungil.
• Nuansa: "Secuil" untuk jumlah yang sangat kecil, "langka" atau "jarang" untuk keberadaan.
• Contoh:
  • Hanya ada sedikit makanan tersisa.
  • Pelajar yang hadir hanyalah segelintir.

65. Selalu

• Sinonim: Senantiasa, Acap kali, Kerap, Lazim, Rutin, Kontinu, Terus-menerus, Tiada henti, Abadi.
• Nuansa: "Senantiasa" lebih formal, "acap kali" atau "kerap" berarti sering, "rutin" untuk kegiatan yang teratur.
• Contoh:
  • Dia selalu datang tepat waktu.
  • Kita harus senantiasa bersyukur.

66. Kadang

• Sinonim: Terkadang, Terkadang-kadang, Sesekali, Sewaktu-waktu, Adakalanya, Jarang-jarang, Kala.
• Nuansa: Semua mengacu pada frekuensi yang tidak teratur.
• Contoh:
  • Dia kadang mengunjungi rumah neneknya.
  • Sesekali kita perlu istirahat dari rutinitas.

67. Sering

• Sinonim: Kerap, Acap kali, Berkali-kali, Berulang, Lazim, Umum, Frekuen, Teratur.
• Nuansa: Mirip dengan "selalu" tetapi tidak mutlak.
• Contoh:
  • Dia sering membaca buku.
  • Masalah ini kerap terjadi.

68. Jarang

• Sinonim: Langka, Susah, Sulit ditemukan, Tidak sering, Kadang-kadang (dalam konteks frekuensi).
• Nuansa: "Langka" untuk keberadaan yang tidak umum, "susah" untuk sulit ditemui.
• Contoh:
  • Hujan jarang turun di musim kemarau ini.
  • Bunga itu sangat langka.

69. Pasti

• Sinonim: Tentu, Jelas, Absolut, Mutlak, Yakin, Tegas, Tetap, Definitif, Meyakinkan, Terjamin, Sudah tentu.
• Nuansa: "Tentu" lebih umum, "absolut" atau "mutlak" untuk kepastian yang tidak bisa diganggu gugat.
• Contoh:
  • Dia pasti akan datang.
  • Keputusan itu bersifat mutlak.

70. Mungkin

• Sinonim: Barangkali, Boleh jadi, Dapat, Agaknya, Kira-kira, Kiranya, Semoga, Harap, Boleh, Dimungkinkan.
• Nuansa: "Barangkali" atau "boleh jadi" untuk kemungkinan, "semoga" untuk harapan.
• Contoh:
  • Dia mungkin sedang sibuk.
  • Barangkali kita bisa bertemu besok.

71. Jelas

• Sinonim: Terang, Nyata, Gamblang, Tegas, Eksplisit, Lugas, Kredibel, Transparan, Tampak, Lugas, Spontan.
• Nuansa: "Terang" untuk penglihatan, "gamblang" atau "lugas" untuk penjelasan, "kredibel" untuk sumber informasi.
• Contoh:
  • Pesan itu sangat jelas.
  • Dia memberikan penjelasan yang gamblang.

72. Samar

• Sinonim: Kabur, Remang, Buram, Tidak jelas, Kelihatan, Terlihat (tidak jelas), Abu-abu, Tidak tegas, Misterius.
• Nuansa: "Kabur" atau "buram" untuk penglihatan atau gambar, "remang" untuk cahaya.
• Contoh:
  • Wajahnya terlihat samar dalam kegelapan.
  • Kenangan itu kini terasa kabur.

73. Bersih

• Sinonim: Suci, Murni, Higienis, Rapi, Jernih, Bebas kotoran, Steril, Apik, Segar, Tidak tercemar.
• Nuansa: "Suci" untuk hal yang spiritual atau ritual, "higienis" untuk kebersihan kesehatan, "jernih" untuk air atau pikiran.
• Contoh:
  • Lingkungan itu sangat bersih.
  • Air minum itu sangat jernih.
  • Ruangan operasi harus steril.

74. Kotor

• Sinonim: Jorok, Menjijikkan, Busuk, Cemar, Bernoda, Kumuh, Penuh kotoran, Keruh, Buruk, Tidak suci.
• Nuansa: "Jorok" untuk perilaku, "busuk" untuk bau atau moral, "cemar" untuk lingkungan.
• Contoh:
  • Pakaiannya sangat kotor.
  • Pencemaran membuat air sungai menjadi keruh.

75. Indah

• Sinonim: Elok, Permai, Cantik, Rupawan, Molek, Menawan, Mempesona, Asri, Murni, Luhur.
• Nuansa: "Elok" untuk pemandangan atau karya seni, "permai" untuk suasana yang menyenangkan, "menawan" untuk daya tarik.
• Contoh:
  • Pemandangan alam itu sangat indah.
  • Dia memiliki suara yang merdu dan menawan.

76. Jujur

• Sinonim: Tulus, Ikhlas, Adil, Lurus, Terus terang, Transparan, Apa adanya, Setia, Benar, Sungguh.
• Nuansa: "Tulus" atau "ikhlas" untuk hati yang murni, "terus terang" untuk cara berbicara.
• Contoh:
  • Dia adalah orang yang sangat jujur.
  • Sampaikan pendapatmu secara terus terang.

77. Bohong

• Sinonim: Dusta, Palsu, Tipu, Rekayasa, Fiktif, Khayalan, Tidak benar, Menyesatkan, Mengelabui, Curang.
• Nuansa: "Dusta" untuk perkataan, "palsu" untuk barang atau informasi, "rekayasa" untuk tindakan manipulasi.
• Contoh:
  • Cerita itu hanyalah bohong belaka.
  • Dia menyebarkan berita palsu.

78. Setia

• Sinonim: Loyal, Taat, Patuh, Tulus, Konstan, Teguh, Konsisten, Jujur, Percaya, Sejati, Dedikatif.
• Nuansa: "Loyal" untuk kesetiaan pada organisasi, "taat" atau "patuh" untuk perintah.
• Contoh:
  • Dia adalah teman yang sangat setia.
  • Anjing itu sangat loyal kepada tuannya.

79. Khianat

• Sinonim: Berkhianat, Mengkhianati, Membelot, Curang, Ingkar, Melalaikan, Menipu, Tidak setia, Makar.
• Nuansa: "Membelot" untuk berpindah pihak, "ingkar" untuk tidak menepati janji.
• Contoh:
  • Dia dituduh khianat kepada negaranya.
  • Tindakannya adalah sebuah bentuk pengkhianatan.

80. Bijak

• Sinonim: Arif, Bestari, Cendekia, Budiman, Pandai, Cerdas, Pintar, Berakal, Hikmat, Berhati-hati, Bertimbang rasa.
• Nuansa: "Arif" atau "budiman" untuk kebijakan yang disertai moral, "cendekia" untuk pengetahuan.
• Contoh:
  • Nasihatnya sangat bijak.
  • Dia adalah pemimpin yang arif dan budiman.

81. Bodoh

• Sinonim: Dungu, Tolol, Bego, Bebal, Pandir, Kurang akal, Tidak cerdas, Lalai, Tidak tahu, Awam, Naif.
• Nuansa: "Dungu" atau "tolol" lebih kasar, "pandir" untuk kurangnya pemahaman, "naif" untuk kurang pengalaman.
• Contoh:
  • Jangan berlaku bodoh.
  • Dia bertindak sangat naif.

82. Malas

• Sinonim: Enggan, Segan, Lesu, Loyo, Bermalas-malasan, Tidak bergairah, Lalai, Alpa, Pemalas, Tidak rajin.
• Nuansa: "Enggan" atau "segan" untuk tidak mau melakukan, "lesu" atau "loyo" untuk kondisi fisik.
• Contoh:
  • Dia malas untuk belajar.
  • Setelah makan siang, dia merasa lesu.

83. Rajin

• Sinonim: Tekun, Giat, Ulet, Aktif, Produktif, Tidak malas, Bersungguh-sungguh, Gigih, Kontinu.
• Nuansa: "Tekun" untuk ketelatenan, "giat" untuk semangat bekerja, "ulet" untuk daya tahan.
• Contoh:
  • Dia adalah siswa yang rajin.
  • Pekerja itu sangat giat.

84. Hemat

• Sinonim: Irit, Ekonomis, Berhemat, Cermat, Kikir, Pelit (konotasi negatif), Effisien, Mengurangi, Menghemat.
• Nuansa: "Irit" atau "ekonomis" untuk pengelolaan uang, "cermat" untuk penggunaan sumber daya, "kikir" atau "pelit" untuk sifat negatif.
• Contoh:
  • Kita harus hemat dalam pengeluaran.
  • Dia adalah orang yang sangat irit.

85. Boros

• Sinonim: Menghamburkan, Membuang-buang, Foya-foya, royal (konotasi negatif), Mubazir, Tidak hemat, Konsumtif, Hedon.
• Nuansa: "Menghamburkan" atau "membuang-buang" untuk tindakan, "mubazir" untuk sesuatu yang terbuang sia-sia.
• Contoh:
  • Jangan boros dalam menggunakan air.
  • Gaya hidup foya-foya tidak akan bertahan lama.

86. Kaya

• Sinonim: Makmur, Sejahtera, Berlimpah, Berada, Mapan, Berduit, Berharta, Mewah, Elit, Gemuk, Subur, Berbobot.
• Nuansa: "Makmur" atau "sejahtera" untuk kekayaan yang disertai kemakmuran, "berlimpah" untuk jumlah yang banyak.
• Contoh:
  • Dia adalah pengusaha yang sangat kaya.
  • Negara itu memiliki sumber daya alam yang melimpah.
  • Hidupnya sangat sejahtera.

87. Miskin

• Sinonim: Melarat, Papa, Sengsara, Kekurangan, Tidak mampu, Gelandangan, Fakir, Hampa, Kering, Kurus, Merana.
• Nuansa: "Melarat" atau "papa" untuk kemiskinan ekstrem, "kekurangan" untuk tidak memiliki cukup.
• Contoh:
  • Banyak keluarga yang hidup dalam kemiskinan.
  • Mereka hidup serba kekurangan.
  • Negara itu mengalami kemelaratan.

88. Sakit

• Sinonim: Lara, Derita, Penderitaan, Menderita, Nyeri, Pedih, Merana, Tidak sehat, Terluka, Cacat, Trauma.
• Nuansa: "Lara" atau "derita" untuk penderitaan emosional, "nyeri" untuk rasa sakit fisik.
• Contoh:
  • Dia sakit flu.
  • Hatinya lara karena ditinggal.
  • Dia merasakan nyeri di kakinya.

89. Sehat

• Sinonim: Bugr, Bugar, Prima, Fit, Waras, Afiat, Segar, Normal, Baik, Sempurna, Kuat.
• Nuansa: "Bugar" atau "fit" untuk kondisi fisik yang prima, "waras" untuk kondisi mental.
• Contoh:
  • Dia selalu menjaga tubuhnya agar tetap sehat.
  • Kakek itu masih terlihat bugar di usianya.

90. Hidup

• Sinonim: Bernyawa, Berdenyut, Eksis, Menjalani, Menghirup, Nyata, Ada, Lincah, Aktif, Energik, Semangat.
• Nuansa: "Bernyawa" untuk makhluk hidup, "eksis" untuk keberadaan, "lincah" untuk gerakan.
• Contoh:
  • Pohon itu masih hidup.
  • Dia menjalani hidup yang bahagia.

91. Mati

• Sinonim: Wafat, Meninggal, Berpulang, Gugur, Mangkat, Tumbang, Rusak, Mati total, Punah, Tewas, Tiada.
• Nuansa: "Wafat" atau "meninggal" lebih halus, "gugur" untuk pahlawan, "tumbang" untuk pohon atau kekuasaan.
• Contoh:
  • Kakeknya sudah meninggal dunia.
  • Pahlawan itu gugur di medan perang.

92. Cinta

• Sinonim: Kasih, Sayang, Asmara, Afeksi, Gemar, Suka, Terpikat, Memuja, Mengagumi, Senang, Kekaguman.
• Nuansa: "Kasih" atau "sayang" lebih umum, "asmara" untuk cinta romantis, "gemar" atau "suka" untuk ketertarikan.
• Contoh:
  • Dia sangat cinta pada keluarganya.
  • Orang tua memberikan kasih sayang tanpa batas.

93. Benci

• Sinonim: Membenci, Jijik, Muak, Dendam, Antipati, Membenci, Emoh, Iba, Enggan (dalam konteks tidak suka).
• Nuansa: "Jijik" untuk rasa mual, "muak" untuk sangat tidak suka, "dendam" untuk kebencian yang mendalam.
• Contoh:
  • Dia benci pada ketidakadilan.
  • Saya merasa muak dengan semua kebohongan itu.

94. Perang

• Sinonim: Konflik, Pertempuran, Permusuhan, Peperangan, Gempur, Tempur, Laga, Konflik bersenjata, Invasi, Agresi.
• Nuansa: "Konflik" lebih umum, "pertempuran" untuk satu kejadian, "invasi" untuk masuknya kekuatan militer.
• Contoh:
  • Negara itu terlibat dalam perang saudara.
  • Terjadi konflik besar di wilayah perbatasan.

95. Damai

• Sinonim: Aman, Tentram, Harmonis, Rukun, Tenang, Sejahtera, Konkordan, Persatuan, Perdamaian, Suasana tenang.
• Nuansa: "Aman" untuk keamanan fisik, "tentram" untuk perasaan, "harmonis" untuk hubungan.
• Contoh:
  • Mereka hidup dalam suasana damai.
  • Negara itu telah mencapai perdamaian abadi.

96. Berani

• Sinonim: Pemberani, Gagah, Perkasa, Tegar, Nekat, Neofit, Gentar, Pahlawan, Jagoan, Perkasa.
• Nuansa: "Gagah" atau "perkasa" untuk keberanian fisik, "nekat" untuk keberanian tanpa pertimbangan.
• Contoh:
  • Dia sangat berani menghadapi tantangan itu.
  • Para prajurit gagah berani membela tanah air.

97. Takut

• Sinonim: Gentar, Cemas, Khawatir, Gugup, Ngeri, Jerih, Risau, Gelisah, Ciut, Paranoid, Minder.
• Nuansa: "Gentar" untuk rasa takut yang membuat ciut, "cemas" atau "khawatir" untuk kekhawatiran masa depan, "ngeri" untuk rasa takut yang melibatkan rasa jijik atau seram.
• Contoh:
  • Dia takut menghadapi ujian yang sulit.
  • Saya merasa cemas akan masa depan anak-anak.
  • Pemandangan itu begitu ngeri dan menakutkan.

98. Optimis

• Sinonim: Percaya diri, Positif, Berharap, Ceria, Bersemangat, Antusias, Penuh harapan, Melihat sisi baik.
• Nuansa: "Percaya diri" untuk keyakinan pada diri sendiri, "ceria" untuk suasana hati yang gembira.
• Contoh:
  • Dia selalu optimis akan masa depan.
  • Sikapnya yang positif menular kepada orang lain.

99. Pesimis

• Sinonim: Negatif, Putus asa, Tidak percaya diri, Suram, Meragukan, Skeptis, Fatalistik, Buruk sangka.
• Nuansa: "Putus asa" untuk kehilangan harapan, "skeptis" untuk selalu meragukan.
• Contoh:
  • Jangan terlalu pesimis, pasti ada jalan keluar.
  • Pandangannya selalu negatif terhadap setiap masalah.

100. Dukung

• Sinonim: Mendukung, Menopang, Membantu, Menyokong, Menguatkan, Setuju, Menganjurkan, Membela, Menunjang, Mengamini.
• Nuansa: "Menopang" untuk dukungan fisik, "menyokong" untuk dukungan moral atau finansial, "menganjurkan" untuk memberi saran.
• Contoh:
  • Saya akan selalu mendukung keputusanmu.
  • Kita harus menyokong ide-ide kreatif.

Kesimpulan

Memahami dan memanfaatkan kamus sinonim adalah investasi berharga dalam penguasaan bahasa Anda. Lebih dari sekadar alat untuk menghindari pengulangan, ia adalah gerbang menuju ekspresi yang lebih bervariasi, presisi, dan kaya. Dengan berlatih secara konsisten dan memperhatikan konteks, Anda akan menemukan bahwa setiap kata memiliki dunia nuansa dan makna yang menunggu untuk dieksplorasi. Jadikan kamus sinonim sebagai teman setia dalam setiap langkah komunikasi Anda, dan saksikan bagaimana tulisan dan ucapan Anda bertransformasi menjadi lebih menawan dan berbobot.

Teruslah belajar, teruslah membaca, dan teruslah menjelajahi kekayaan bahasa Indonesia!