Kangar, sebuah nama yang mungkin tidak sepopuler Kuala Lumpur atau Penang di Malaysia, namun menyimpan sejuta pesona dan kisah yang tak kalah menarik. Sebagai ibu kota bagi negeri terkecil di Malaysia, Negeri Perlis Indera Kayangan, Kangar memiliki identitas yang kuat dan unik. Berlokasi di ujung utara Semenanjung Malaysia, berbatasan langsung dengan Thailand, Kangar adalah gerbang menuju pengalaman budaya yang kaya, keindahan alam yang menenangkan, serta jejak sejarah yang mendalam. Artikel ini akan membawa Anda dalam perjalanan komprehensif untuk menjelajahi setiap sudut Kangar, dari asal-usulnya yang misterius hingga prospek masa depannya yang cerah.
Bukan sekadar pusat administrasi, Kangar adalah jantung bagi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Perlis. Di sinilah denyut nadi pembangunan dan tradisi berpadu, menciptakan sebuah kota yang nyaman untuk ditinggali sekaligus menarik untuk dijelajahi. Dikelilingi oleh hamparan sawah hijau, bukit-bukit kapur yang megah, dan keheningan pedesaan, Kangar menawarkan kontras yang menyegarkan dari hiruk pikuk kota-kota besar. Mari kita selami lebih dalam apa yang membuat Kangar begitu istimewa.
Setiap kota memiliki cerita, dan cerita Kangar dimulai jauh sebelum ia menjadi ibu kota yang kita kenal sekarang. Asal-usul nama "Kangar" sendiri diselimuti misteri dan berbagai legenda. Salah satu teori populer menyebutkan bahwa nama tersebut berasal dari sejenis pohon yang dahulu banyak tumbuh di daerah ini, yaitu pohon "Kangar". Pohon ini, dengan karakteristiknya yang unik, mungkin telah menjadi penanda penting bagi para pengembara dan pedagang di masa lampau.
Jejak permukiman awal di kawasan Kangar dapat ditelusuri kembali ke abad ke-17 atau ke-18. Pada masa itu, daerah Perlis merupakan bagian dari Kesultanan Kedah. Sungai Perlis yang mengalir melalui Kangar memainkan peran krusial sebagai jalur transportasi dan perdagangan utama, menghubungkan pedalaman dengan laut. Ini menjadikan Kangar sebagai salah satu titik strategis dalam jaringan ekonomi regional.
Perlis, meskipun kecil, memiliki sejarah yang bergejolak dan penting. Setelah bertahun-tahun berada di bawah pengaruh Siam (Thailand), Perlis mendapatkan status negeri tersendiri pada tahun 1843, terpisah dari Kedah, dengan Raja pertama Raja Syed Hussein Jamalullail. Status otonomi ini, meskipun masih di bawah pengawasan Siam, menandai awal mula identitas politik Perlis yang berbeda. Pada tahun 1909, berdasarkan Perjanjian Inggris-Siam, Perlis berada di bawah protektorat Inggris, yang kemudian membawa perubahan signifikan dalam administrasi dan pembangunan infrastruktur di Kangar.
Periode pendudukan Jepang selama Perang Dunia II juga meninggalkan bekas di Kangar. Setelah perang, Perlis bergabung dengan Federasi Malaya dan akhirnya menjadi bagian dari Malaysia modern. Sepanjang perubahan politik ini, Kangar secara bertahap mengukuhkan posisinya sebagai pusat pemerintahan dan pembangunan di Perlis. Gedung-gedung pemerintahan, sekolah, dan fasilitas umum mulai dibangun, mengubah wajah kota dari permukiman pedesaan menjadi pusat urban yang berkembang.
"Sejarah Kangar adalah cerminan dari ketahanan dan adaptasi masyarakatnya, yang terus berkembang di tengah perubahan politik dan sosial, namun tetap memegang teguh akar budayanya."
Secara geografis, Kangar terletak di dataran rendah yang subur, menjadikannya sangat cocok untuk aktivitas pertanian. Hamparan sawah yang luas merupakan pemandangan dominan di sekitar kota, memberikan kesan damai dan hijau. Sungai Perlis, yang merupakan sungai utama di negeri ini, mengalir membelah Kangar, menambah keindahan alam dan memberikan sumber daya penting bagi pertanian serta kehidupan sehari-hari masyarakat. Keberadaan sungai ini juga diyakini menjadi salah satu faktor penentu awal perkembangan Kangar sebagai pusat permukiman.
Di balik dataran rendah yang subur, terhampar bukit-bukit batu kapur yang menjadi ciri khas lanskap Perlis. Meskipun sebagian besar bukit ini terletak di luar batas kota Kangar, keberadaannya secara tidak langsung memengaruhi iklim mikro dan memberikan pemandangan latar belakang yang menakjubkan. Iklim di Kangar adalah iklim tropis muson, dengan suhu rata-rata yang konsisten sepanjang tahun dan curah hujan yang cukup tinggi, terutama selama musim tengkujuh.
Tata kota Kangar mencerminkan perkembangannya sebagai pusat administrasi. Meskipun tidak sepadat kota-kota besar lain di Malaysia, Kangar memiliki jaringan jalan yang teratur, fasilitas publik yang memadai, dan area komersial yang terus berkembang. Jalan-jalan utama menghubungkan berbagai bagian kota dengan daerah-daerah lain di Perlis, bahkan hingga ke perbatasan Thailand. Pembangunan infrastruktur di Kangar senantiasa mempertimbangkan keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian lingkungan serta karakter lokal. Upaya untuk membuat Kangar menjadi kota yang lebih hijau dan berkelanjutan juga menjadi fokus pemerintah daerah.
Populasi Kangar, meskipun tidak besar, adalah cerminan dari keragaman etnis Malaysia. Mayoritas penduduknya adalah etnis Melayu, diikuti oleh komunitas Tionghoa dan India, serta kelompok etnis lain yang lebih kecil. Keragaman ini menciptakan mozaik budaya yang kaya, di mana tradisi, adat istiadat, dan perayaan dari berbagai kelompok etnis hidup berdampingan secara harmonis.
Bahasa Melayu adalah bahasa utama yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari, namun dialek Melayu Perlis memiliki ciri khasnya sendiri yang membedakannya dari dialek Melayu daerah lain. Selain itu, bahasa Mandarin dan Tamil juga umum didengar di komunitas masing-masing. Keharmonisan antar etnis adalah salah satu kebanggaan masyarakat Kangar, yang seringkali terlihat dalam perayaan hari besar keagamaan atau festival budaya, di mana semua orang turut serta merayakan.
Gaya hidup di Kangar cenderung lebih santai dan tenang dibandingkan dengan kota-kota besar. Masyarakatnya dikenal ramah dan menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan serta kebersamaan. Kegiatan sosial seringkali berpusat pada komunitas, masjid, atau balai desa. Tradisi Melayu Perlis, seperti kenduri (pesta makan), gotong-royong, dan adat perkawinan, masih kuat dipegang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Generasi muda di Kangar juga aktif dalam melestarikan budaya lokal melalui seni pertunjukan, kerajinan tangan, dan berbagai kegiatan kebudayaan lainnya.
Pola hidup yang lebih tenang ini juga memungkinkan penduduk Kangar untuk lebih dekat dengan alam. Aktivitas rekreasi seperti memancing di sungai, bersepeda di antara sawah, atau piknik di taman kota adalah bagian dari kehidupan sehari-hari yang memberikan kualitas hidup yang tinggi. Pendidikan juga sangat dihargai di Kangar, dengan banyaknya fasilitas pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, menunjukkan komitmen masyarakatnya terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Ekonomi Kangar secara tradisional sangat bergantung pada sektor pertanian, khususnya budidaya padi. Perlis dikenal sebagai salah satu lumbung padi Malaysia, dan Kangar sebagai ibu kotanya, adalah pusat distribusi dan pengolahan hasil pertanian. Hamparan sawah yang membentang luas bukan hanya pemandangan yang indah, tetapi juga tulang punggung ekonomi bagi banyak keluarga di daerah ini. Selain padi, Perlis juga terkenal dengan produksi mangga Harum Manis, salah satu varietas mangga paling digemari di Malaysia, dengan sentra perkebunan yang banyak ditemukan di sekitar Kangar.
Dalam beberapa dekade terakhir, ekonomi Kangar telah berdiversifikasi. Sektor perdagangan dan jasa telah berkembang pesat, dengan munculnya pusat-pusat perbelanjaan modern, pasar tradisional yang ramai, dan berbagai jenis usaha kecil dan menengah (UKM). UKM ini berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi lokal. Beberapa UKM fokus pada produk makanan olahan, kerajinan tangan, dan layanan pariwisata.
Pariwisata kini menjadi salah satu sektor ekonomi yang berkembang pesat di Kangar dan sekitarnya. Dengan keindahan alamnya yang unik – dari bukit kapur yang memukau hingga gua-gua alami, serta kekayaan budaya dan keramahan penduduknya – Kangar menarik wisatawan domestik maupun internasional. Pemerintah daerah dan pelaku usaha terus berupaya mengembangkan infrastruktur pariwisata dan mempromosikan destinasi-destinasi unik di Kangar.
Selain itu, terdapat pula industri kecil dan menengah yang bergerak di berbagai bidang, termasuk manufaktur ringan dan pengolahan hasil pertanian. Kedekatan Kangar dengan perbatasan Thailand juga membuka peluang perdagangan lintas batas yang signifikan, menjadikannya titik strategis untuk kegiatan ekonomi regional. Pemerintah juga berupaya menarik investasi ke Kangar, dengan menawarkan berbagai insentif untuk pengembangan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sebagai ibu kota negeri, Kangar adalah pusat pendidikan di Perlis. Kota ini memiliki berbagai institusi pendidikan yang komprehensif, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga sekolah menengah atas yang berkualitas. Sekolah-sekolah ini tidak hanya fokus pada pendidikan akademis tetapi juga pada pengembangan karakter dan keterampilan siswa, mempersiapkan mereka untuk tantangan masa depan.
Salah satu institusi pendidikan tinggi paling menonjol di Kangar adalah Universiti Malaysia Perlis (UniMAP). UniMAP adalah universitas negeri yang fokus pada bidang teknik dan teknologi, menarik mahasiswa dari seluruh Malaysia dan bahkan internasional. Keberadaan UniMAP telah mengubah lanskap Kangar, menjadikannya pusat inovasi dan penelitian. Mahasiswa UniMAP turut berkontribusi pada kehidupan sosial dan ekonomi Kangar, menambah dinamika kota.
Selain UniMAP, Kangar juga menjadi rumah bagi institusi pendidikan tinggi lainnya seperti Politeknik Tuanku Syed Sirajuddin dan Kolej Komuniti Perlis. Lembaga-lembaga ini menyediakan pendidikan vokasi dan teknis yang penting, melatih tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh industri lokal. Perpustakaan Awam Negeri Perlis di Kangar juga menjadi pusat penting bagi pembelajaran dan literasi masyarakat, menyediakan akses ke berbagai sumber daya informasi.
Komitmen terhadap pendidikan di Kangar terlihat dari investasi yang terus-menerus dalam fasilitas dan program pendidikan. Ini menunjukkan visi Kangar untuk menghasilkan generasi muda yang berpengetahuan, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global. Lingkungan belajar yang kondusif dan dukungan komunitas yang kuat menjadikan Kangar tempat yang ideal untuk mengejar pendidikan.
Kualitas hidup masyarakat Kangar didukung oleh fasilitas kesehatan dan publik yang memadai. Rumah Sakit Tuanku Fauziah (HTF) adalah rumah sakit utama di Perlis yang berlokasi di Kangar, menyediakan layanan medis komprehensif kepada seluruh penduduk negeri. Selain itu, terdapat juga berbagai klinik kesehatan swasta dan pemerintah yang tersebar di seluruh kota, memastikan akses yang mudah terhadap perawatan kesehatan dasar.
Dalam hal fasilitas publik, Kangar memiliki jaringan jalan yang terawat, sistem pasokan air dan listrik yang andal, serta layanan telekomunikasi yang modern. Transportasi umum seperti bus kota tersedia untuk memfasilitasi pergerakan penduduk. Terminal bas ekspres Kangar menghubungkan kota ini dengan kota-kota besar lainnya di Malaysia, sementara stasiun kereta api Arau (yang berjarak singkat dari Kangar) menyediakan konektivitas nasional melalui jaringan KTM.
Untuk rekreasi dan kenyamanan masyarakat, Kangar memiliki beberapa taman dan ruang hijau. Taman Rekreasi Tasik Melati, meskipun terletak sedikit di luar pusat kota, seringkali dianggap sebagai bagian dari daya tarik Kangar. Taman ini menawarkan lingkungan yang tenang untuk bersantai, berolahraga, atau menikmati pemandangan danau. Di dalam kota sendiri, ada taman-taman kecil dan area terbuka yang berfungsi sebagai paru-paru kota, tempat penduduk dapat berinteraksi dan beraktivitas.
Pembangunan infrastruktur olahraga juga menjadi perhatian di Kangar, dengan adanya stadion mini dan berbagai fasilitas olahraga lainnya yang mendukung gaya hidup aktif dan sehat. Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan fasilitas publik di Kangar untuk memastikan bahwa kota ini tetap menjadi tempat yang nyaman dan layak huni bagi semua warganya.
Meskipun bukan destinasi wisata utama di Malaysia, Kangar dan sekitarnya menawarkan sejumlah tempat menarik yang layak dikunjungi, memadukan sejarah, budaya, dan keindahan alam. Inilah beberapa daya tarik utama yang bisa ditemukan:
Menara Alwi adalah salah satu ikon kota Kangar yang paling dikenal. Menara jam ini berdiri megah di pusat kota, menjadi penanda sejarah dan titik orientasi. Dibangun pada masa pemerintahan British, menara ini mencerminkan arsitektur kolonial yang elegan dan telah menjadi saksi bisu perkembangan Kangar selama berpuluh-puluh tahun. Di malam hari, menara ini dihiasi lampu-lampu yang menambah keindahannya.
Masjid Alwi, juga dikenal sebagai Masjid Negeri Perlis, adalah permata arsitektur Islam di Kangar. Dengan kubah hijaunya yang khas dan menara yang menjulang tinggi, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat ibadah tetapi juga sebagai landmark penting. Desainnya yang indah dan ukiran-ukiran kaligrafi yang rumit menarik perhatian, menjadikannya tempat yang damai untuk refleksi dan mengagumi seni Islam.
Bagi penggemar seni dan budaya, Galeri Seni Negeri Perlis di Kangar adalah tempat yang wajib dikunjungi. Galeri ini menampilkan karya seni dari seniman lokal dan nasional, seringkali dengan tema yang mengangkat keindahan alam dan budaya Perlis. Pameran yang diadakan secara berkala memberikan wawasan tentang kekayaan seni rupa Malaysia.
Berjarak sekitar 8 km dari pusat kota, Taman Rekreasi Tasik Melati adalah oasis ketenangan yang terkenal. Danau buatan ini dihiasi dengan pulau-pulau kecil yang dapat diakses melalui jembatan gantung. Pengunjung dapat menyewa perahu, piknik, atau sekadar berjalan-jalan menikmati udara segar dan pemandangan yang indah. Tasik Melati adalah tempat yang sempurna untuk melarikan diri dari hiruk pikuk kota dan menikmati alam di sekitar Kangar.
Meskipun sedikit di luar Kangar, Gua Kelam adalah salah satu daya tarik alam paling unik di Perlis. Gua ini terkenal dengan terowongan tambang timahnya sepanjang 370 meter yang dapat dijelajahi dengan berjalan kaki di atas jembatan kayu. Suasana di dalam gua sangat dramatis dengan formasi batu kapur yang menakjubkan dan aliran sungai bawah tanah. Pengalaman menjelajahi Gua Kelam adalah petualangan yang tak terlupakan bagi siapa pun yang berkunjung ke daerah Kangar.
Terletak di Sungai Batu Pahat, dekat dengan Kangar, Ladang Ular & Reptilia Perlis adalah rumah bagi berbagai jenis ular dan reptil, baik lokal maupun eksotis. Ini adalah kesempatan bagus untuk belajar tentang makhluk-makhluk ini dalam lingkungan yang aman dan terkelola. Ladang ini juga memiliki area khusus untuk spesies lain seperti burung dan monyet, menjadikannya tempat edukasi yang menarik untuk keluarga.
Untuk merasakan denyut nadi kehidupan lokal di Kangar, jangan lewatkan pasar malam atau pasar pagi. Di sinilah Anda bisa menemukan berbagai macam makanan lokal, produk segar, pakaian, dan kerajinan tangan. Pasar-pasar ini adalah tempat yang tepat untuk berinteraksi dengan penduduk lokal, mencicipi kuliner khas, dan merasakan suasana otentik Kangar.
Perjalanan ke Kangar tidak akan lengkap tanpa mencicipi kelezatan kuliner khasnya. Makanan di Perlis umumnya memiliki cita rasa yang kaya dan unik, banyak dipengaruhi oleh hidangan Melayu utara dan Thailand. Berikut adalah beberapa hidangan yang wajib dicoba saat berada di Kangar:
Pulut Ayam adalah hidangan ikonik Perlis yang sangat populer. Terdiri dari nasi pulut (ketan) yang dikukus, disajikan dengan ayam goreng renyah yang dibumbui khusus, dan biasanya ditemani dengan sambal pedas manis. Perpaduan tekstur pulut yang lembut dan kenyal dengan ayam yang gurih renyah menciptakan sensasi rasa yang tak terlupakan. Banyak warung makan di Kangar yang menyajikan Pulut Ayam sebagai menu sarapan atau makan siang.
Laksa Perlis memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari laksa daerah lain. Kuahnya yang kaya rasa ikan, sedikit pedas, dan asam, disajikan dengan mi laksa yang tebal, tauge, irisan mentimun, dan daun mint. Tambahan telur rebus dan sambal belacan semakin menyempurnakan hidangan ini. Mencicipi Laksa Perlis di Kangar adalah pengalaman kuliner otentik yang tak boleh dilewatkan.
Sebagai daerah pesisir yang dekat dengan laut, hidangan laut segar menjadi andalan. Asam Pedas Ikan adalah salah satu hidangan yang paling digemari. Ikan segar dimasak dalam kuah pedas asam dengan bumbu rempah yang kuat. Rasa asam pedasnya yang menggugah selera sangat cocok disantap dengan nasi putih hangat. Hidangan ini bisa ditemukan di banyak restoran lokal di Kangar.
Perlis terkenal dengan Mangga Harum Manis, dan ini adalah salah satu alasan mengapa banyak wisatawan datang ke sini, terutama saat musim mangga tiba. Mangga ini memiliki rasa yang sangat manis, aroma yang harum semerbak, dan tekstur daging buah yang lembut. Meskipun bukan hidangan, menikmati Mangga Harum Manis segar langsung dari perkebunan di sekitar Kangar adalah pengalaman yang tak tertandingi.
Berbagai jenis kuih (kue) tradisional Melayu juga banyak ditemukan di Kangar. Mulai dari kuih lapis, seri muka, karipap, hingga pengat pisang, semua dibuat dengan resep turun-temurun. Kuih-kuih ini adalah pilihan sempurna untuk teman minum teh di sore hari atau sebagai oleh-oleh khas Kangar.
Budaya dan kesenian di Kangar sangat dipengaruhi oleh tradisi Melayu Perlis, yang memiliki kekhasannya sendiri. Meskipun secara umum mirip dengan budaya Melayu di Kedah, Perlis memiliki sentuhan lokal yang unik, hasil dari interaksi sejarah dengan wilayah sekitar.
Seni pertunjukan tradisional masih hidup di Kangar. Tarian seperti Tarian Canggung, meskipun lebih umum di Kedah, kadang kala juga ditampilkan dalam perayaan lokal. Musik tradisional seperti ghazal dan dikir barat, dengan lirik-lirik yang seringkali menyiratkan pesan moral atau sindiran sosial, juga masih digemari. Alat musik tradisional seperti kompang, rebana, dan serunai sering mengiringi berbagai upacara dan festival.
Perayaan Hari Keputeraan Raja Perlis dan hari-hari besar Islam seperti Hari Raya Aidilfitri dan Aidiladha adalah saat-saat di mana tradisi budaya di Kangar hidup semarak. Masyarakat akan berkumpul, mengenakan pakaian tradisional, dan menikmati hidangan khas, memperkuat tali silaturahmi.
Kerajinan tangan lokal juga merupakan bagian penting dari budaya Kangar. Tenun songket, meskipun tidak sepopuler di negeri lain, masih ada pengrajin yang melestarikannya. Anyaman mengkuang dan rotan juga merupakan bentuk kerajinan yang menghasilkan produk-produk fungsional dan dekoratif. Pengrajin di Kangar seringkali membuka bengkel kecil mereka untuk umum, memungkinkan pengunjung untuk melihat proses pembuatan dan membeli produk-produk unik sebagai kenang-kenangan.
Kekayaan budaya ini adalah warisan berharga yang terus dijaga oleh masyarakat Kangar, memastikan bahwa identitas unik mereka tetap lestari di tengah arus modernisasi.
Seperti kota-kota lain yang berkembang, Kangar juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana menyeimbangkan pembangunan ekonomi dan modernisasi dengan pelestarian lingkungan serta identitas budaya yang kuat. Dengan semakin berkembangnya sektor pariwisata dan industri, perluasan kota menjadi isu yang perlu dikelola dengan bijak agar tidak mengorbankan lahan pertanian subur atau keaslian budaya.
Peningkatan infrastruktur, terutama dalam hal konektivitas transportasi dan fasilitas umum, juga menjadi prioritas. Meskipun Kangar telah memiliki fasilitas yang memadai, pertumbuhan populasi dan wisatawan menuntut adanya peningkatan yang berkelanjutan. Selain itu, upaya untuk menarik investasi yang lebih besar dan menciptakan lebih banyak peluang kerja berkualitas tinggi bagi penduduk lokal juga merupakan fokus pemerintah daerah.
Sebagai ibu kota Perlis, Kangar memainkan peran penting dalam Koridor Ekonomi Utara (NCER), sebuah inisiatif pembangunan regional yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah utara Semenanjung Malaysia. Melalui NCER, Kangar diharapkan akan mendapatkan manfaat dari berbagai proyek pembangunan yang berfokus pada pertanian modern, industri berbasis pengetahuan, pariwisata, dan logistik.
Prospek masa depan Kangar terlihat cerah. Dengan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, inovasi dalam sektor pertanian dan industri, serta promosi pariwisata yang lebih gencar, Kangar siap untuk menjadi kota yang lebih maju dan sejahtera. Pengembangan UniMAP sebagai pusat penelitian dan inovasi juga akan terus mengangkat profil Kangar sebagai kota pendidikan yang penting di Malaysia. Peningkatan konektivitas regional dan internasional juga akan memperkuat posisi Kangar sebagai pintu gerbang ke Malaysia utara dan Thailand selatan.
Masyarakat Kangar sendiri sangat antusias menyambut masa depan, dengan semangat gotong-royong dan keinginan untuk terus maju tanpa melupakan akar budaya mereka. Mereka adalah aset terbesar Kangar, yang akan terus menggerakkan kota ini menuju kemajuan yang lebih baik.
Dari sejarahnya yang panjang dan berliku, geografi yang unik dengan hamparan sawah dan bukit kapur, hingga masyarakatnya yang beragam dan ramah, Kangar adalah sebuah kota yang menawarkan lebih dari sekadar ibu kota administrasi. Ia adalah permata tersembunyi di utara Semenanjung Malaysia, sebuah tempat di mana tradisi berpadu dengan modernitas, dan ketenangan pedesaan bertemu dengan geliat pembangunan.
Kekayaan budaya, kelezatan kuliner, serta daya tarik alam dan historis di sekitar Kangar menjadikan setiap kunjungan sebagai pengalaman yang berharga. Baik Anda seorang pencinta sejarah, penggemar kuliner, penjelajah alam, atau sekadar mencari ketenangan dari hiruk pikuk kota besar, Kangar memiliki sesuatu untuk ditawarkan. Institusi pendidikannya yang maju dan prospek ekonominya yang cerah juga menunjukkan bahwa Kangar tidak hanya sekadar bertahan, tetapi juga berkembang dan beradaptasi untuk masa depan yang lebih baik.
Memahami Kangar berarti memahami jiwa Perlis – negeri yang kecil namun penuh dengan karakter dan pesona. Kangar adalah bukti bahwa keindahan seringkali ditemukan di tempat-tempat yang paling tidak terduga, menunggu untuk dijelajahi dan dihargai. Jadi, lain kali Anda merencanakan perjalanan ke Malaysia, jangan lupakan untuk menambahkan Kangar dalam daftar destinasi Anda, dan biarkan kota ini mengungkapkan segala keajaibannya.